Senin, 09 November 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA
PENALARAN DEDUKTIF









- DEVITA INDRIANI (22213274)


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2015






KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.


Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.


Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

























DAFTAR ISI








COVER …..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………3
PENGERTIAN PENALARAN DEDUKTIF ……………...…4
MACAM MACAM PENALARAN DEDUKTIF …………………………………………5
CIRI CIRI PARAGRAF DEDUKTIF …………………………………6
KESALAHAN PENALARAN DEDUKTIF…………………………7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………8

















Pengertian Penalaran


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera(engamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu deduktif dan induktif.




Penalaran Deduktif


adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social.












Macam-macam Penalaran Deduktif


Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
b. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

































Ciri-ciri paragraf berpola deduktif dan induktif




Ciri-ciri paragraf berpola deduktif


Penalaran deduktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya umum menuju pernyataan khusus. Apabila diidentifikasisecara terperinci, paragraf berpola deduktif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Letak kalimat utama di awal paragraf
2. Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus
3. Diakhiri dengan penjelasan


Ciri-ciri paragraf berpola induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran yang bertolak dari peristiwa-peristiwa yang sifatnya khusus menuju pernyataan umum. Apabila diidentifikasi secara terperinci, paragraf berpola induktif memiliki ciri-cirisebagai berikut :
1. Letak kalimat utama di akhir paragraf
2. Diawali dengan uraian/penjelasan bersifat khusus dan diakhiri denganpernyataan umum
3. Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan














Kesalahan dalam penalaran Deduktif


Kesalahan deduktif
1. Dalam cara berpikir deduktif kesalahan yang biasa terjadi ialahkesalahan premis mayor yang tidak dibatasi.
2. Kesalahan term ke empat. Dalam hal ini term tengah dalam premis minor tidak merupakan bagian dari term mayor pada premis mayor atau memang tidak ada hubungan antara kedua pernyataan.
3. Kerap kali pula terjadi kesalaha berupa kesimpulan terlalu luas / kesimpulan lebih luas daripada premis. Premis mayor partikular dan kesimpulan merupakan universal.
4. Kesalahan deduktif selanjutnya ialah kesimpulan dari premis-premis negatif.


















DAFTAR PUSTAKA
- http://lullymemangiseng.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduktif-dan.html
- www.wikipedia.org

Tidak ada komentar: